Ada anekdot yang mengatakan orang Karangtengah sukanya setengah-tengah, mungkin mereka yang mengatakan seperti itu tanpa sadar karena ketidaktahuan mereka, telah memberikan motivasi negatif kepada generasi muda. Ungkapan ini sangat tidak disukai para pemimpin yang sedang memimpin desa Karangtengah, karena ungkapan ini sangat bertolak belakang dengan visi dan misi yang diusung oleh para pemimpin Desa Karangtengah;
Maka
dari itu berawal dari keprihatinan dengan terus adanya anekdot seperti ini, niatkan
mulai saat ini mari bersama-sama mengubah pola pikir bahwa nama Karangtengah sukanya
setengah setengah adalah salah besar, dan makna sebenarnya dari nama
Karangtengah memiliki makna yang sangat positif (baca sejarah Desa
Karangtengah);
Dalam
perkembangannya desa Karangtengah memang belum merasakan masa kejayaan sebagai
sebuah desa yang makmur akan tetapi Karangtengah punya potensi menuju kesana.
Dari para pemimpin diera modern hanya bisa memulai untuk membangun, akan tetapi
pada saat pembangunan sudah berjalan, masa kepemimpinan mereka sudah keburu
habis. Dan rata-rata tiap pemimpin mengusung misi yang berbeda-beda sehingga
mengabaikan program para pemimpin terdahulu;
Sebenarnya
sederhana saja, di Desa Karangtengah belum ada fasilitas umum yang secara resmi
dikelola oleh Desa, sehingga Desa tidak memiliki PAD (Pendapatan asli Desa)
seperti misalnya pasar tradisional dan Poliklinik Kesehatan Desa (PKD),
kalaupun ada belum bisa dikelola secara maksimal seperti lapangan sepak bola
dan gedung olahraga, ini hanya contoh kecil. Akan tetapi jika pemerintah desa
bisa lebih kreatif dan didukung pemikiran kreatif pula dari masyarakatnya, maka
semua impian itu bukanlah hal yang mustahil;
Saya
bukanlah orang yang berpengaruh, bukanlah kaur di Desa dan juga bukanlah orang
yang mau nyalon Kades. Saya hanya perantau di Jakarta yang lahir di
Karangtengah, punya KTP Karangtengah serta tidak punya latar belakang
dipemerintah desa, Saya hanya ingin menunjukan bahwa, meskipun tidak tinggal di
Desa, tapi tetap bisa membangun Desa. Dan hasil pemikiran yang saya utarakan
ini semoga bisa bermanfaat untuk Desa Karangtengah, ada beberapa hal yang ingin
saya utarakan untuk pembangunan Desa Karangtengah diantaranya adalah :
- Berbenah
Berbenah dari segala
lini, artinya berupa membuat cetak biru atau rencana program pembangunan baik
fisik maupun non fisik yang dituangkan dalam sebuah perdes (peraturan desa)
yang disyahkan oleh kepala desa melalui sebuah musyawarah tingkat desa dan
kemudian perdes disyahkan ke tingkat kabupaten. Dan dalam penyusunannya nanti
harus melibatkan semua aspek mulai dari pihak pemerintah, masyarakat desa serta
semua pihak yang mendukung pembangunan desa Karangtengah.
Sebagai sebuah desa
yang memiliki pemimpin baru, desa karangtengah sudah sepatutnya berbenah, ada
hal yang tidak pernah terpikirkan oleh para pemimpin sebelumnya yakni membentuk
wajah desa seperti memberi nama jalan, nama gedung dan sekolah dengan nama
pemimpin desa terdahulu. Meskipun hal tersebut terlihat sederhana akan tetapi
memiliki makna yang cukup berarti bagi jati diri suatu wilayah karena mempunyai
nilai sejarah yang tinggi bagi wilayah tersebut;
- Pendataan Aset
Banyak fasilitas di
Desa Karangtengah yang belum di kelola secara maksimal, memang untuk
mengelolanya diperlukan dukungan materi dan non materi yang tidak sedikit,
seperti contohnya madrasah diniyah, di Kecamatan Kertanegara hanya 2 (dua) desa
yang memiliki Madrasah Diniyah, pertama Desa Karangtengah dan kedua Desa
Margasana. Jika pemerintah desa bisa menanamkan image kepada masyarakat bahwa Madrasah
Diniyah bukan sekolah kasta kedua setelah Sekolah Dasar umum, atau minimal
mensejajarkan Madrasah Diniyah dengan sekolah dasar bukan tidak mungkin
keberadaan Madrasah Diniyah di Desa Karangtengah bisa menarik siswa-siswi dari
luar desa Karangtengah. Tapi hal pertama yang perlu dibenahi bukanlah image,
tapi kualitas dari sekolah tersebut, mulai dari infrastruktur, tenaga pengajar
sampai dengan kurikulum yang diajarkan, jika semua aspek tersebut sudah dalam
taraf baik, sudah pasti akan meningkatkan kualitas dari sekolah itu sendiri;
- Pemanfaatan potensi desa yang belum tergali
Beberapa contoh potensi
yang belum tergali antara lain :
a. Pasar
di Jalan Desa
Konsep pasar
tradisioanal yang ada di jalan desa bisa jadi alternativ untuk desa
Karangtengah yang tidak punya alokasi tanah untuk dijadikan pasar desa yang
bisa mendatangkan Pendapatan Asli Daerah jika dikelola secara benar oleh
pemerintah Desa, sebagai contoh Desa bisa menggunakan perempatan jalan depan
Balai Desa Karangtengah ke arah barat atau ke arah timur, ini bisa jadi
alternative jika pemerintah desa berencana melaksanakannya;
b. Lapangan
Sepak Bola
Lapangan sepak bola
yang dimiliki oleh Desa Karangtengah secara letak memang tidak strategis,
meskipun letaknya terpencil tetapi pada kenyataannya banyak digunakan untuk
pertandingan dan ternyata cukup efektif untuk menarik penonton. Disamping itu
lapangan desa Karangtengah juga sering dijadikan tempat latihan oleh tim sepak
bola dari desa lain. Tetapi penggunaan lapangan ini seringkali tanpa izin dari
pihak pemerintah desa, padahal jika lapangan tersebut mempunyai tim pengelola, sehingga
setiap penggunaan lapangan oleh pihak manapun tidak akan secara gratis dan bisa
mendatangkan pendatapatan untuk Pemerintah Desa. Maka akan ada pemasukan untuk
desa, untuk merawat lapangan dan untuk membayar pengurus. Semua warga
masyarakat pasti sangat berharap apa yang sudah ada di Desa Karangtengah bisa
mendatangkan manfaat untuk Desa berupa Pendapatan Asli Desa;
c. Gedung
Serbanguna
Sebuah kebanggan
sebenarnya Desa Karangtengah telah memiliki Gedung Serbaguna meskipun belum
memiliki nama. Gedung seluas lapangan bulutangkis ini, dibangun dengan dana Desa
pada tahun 2011 dan selesai tahun 2012 pada era kepemimpinan Kepala Desa Rokib.
Sayangnya hingga saat ini gedung tersebut belum dikelola secara maksimal, dan
hanya digunakan sebagai sarana untuk bermain badminton serta rapat-rapat
tingkat desa dan kecamatan, tetapi dengan pemasukan alakadarnya. Tentunya semua
pihak berharap agar gedung yang telah dibangun itu bisa dimanfaatkan secara
maksimal dan bisa mendatangkan pendapatan asli Desa Karangtengah;
d. Pembangunan
Gapura Desa dengan sponsor
Dari sekian banyak
nama-nama yang telah memimpin desa Karangtengah, belum ada satupun yang diawal
kepemimpinannya memikirkan untuk merubah wajah desa, seperti yang banyak
dilakukan oleh para pemimpin sukses seperti contoh yang dilakukan Triyono Budi
Sasongko dalam merubah wajah Kabupaten Purbalingga diawal kepemimpinannya.
Untuk merubah wajah desa tidaklah sesulit merubah wajah Kabupaten, hal pertama
yang bisa dilakukan adalah membuat gapura dipintu masuk dan keluar Desa
Karangtengah. Sehingga orang dari luar daerah dapat mengetahui wilayah desa
Karangtengah saat melintasinya. Seiring dengan perkembangan jaman, pembangunan
gapura juga tidak melulu harus menggunakan dana desa atau dana patungan dari
masyarakat. Dana bisa diperolah dari berbagai sektor, salah satunya adalah dana
dari sponsor, deskripsinya kurang lebih seperti ini : gapura yang dibangun nanati
harus diberi space untuk sponsor, sehingga pemerintah desa menjualnya kepada
pihak yang membutuhkan iklan, apalagi pada saat musim kampanye pemilu, tentu
saja banyak pihak yang membutuhkan space iklan tersebut. Disisi lain adanya
pemilu bisa jadi peluang, seandainya pemerintah desa bisa membuat perda tentang
jasa iklan, sehingga memungkinkan siapapun yang memasang iklan dalam bentuk
apapun harus membayar retribusi kepada desa. Desa pun tidak perlu terlalu besar
dalam menarik retribusi mengingat untuk wilayah Desa Karangtengah pajak
retribusi iklan yang harus dibayar kepada pemda tidak terlalu besar;
e. Ada
tempat yang bisa dijadikan objek wisata tradisional
Banyak potensi
tersimpan di Desa Karangtengah yang bisa dijadikan tempat wisata lokal, seperti
sebagi berikut :
a. Wisata
pendidikan dalam kegiatan keagamaan yang dilakukan didesa karangtengah, seperti
khaul H. Abdul Rokhim yang dilaksanakan setiap tahun;
b. Wisata
Religi dengan berkunjung ke makam para leluhur;
c. Wisata
Religi memperkenalkan program keagamaan tiap tanggal 14, 15 dan 17 setiap bulan tahun
Hijriah;
d. Wisata
pendidikan cara pembuatan emping melinjo;
e. Eksploitasi
tanah berbukit untuk track sepeda down hill;
f. Wisata
sunset (pemandangan matahari terbit dan tenggelam) dibukit atau pereng pinggir
desa;
- Program yang berjenjang dan konsisten
Semua hal tidak mungkin
tidak bisa dilakukan, untuk itulah diperlukan program yang berkelanjutan dan
konsisten . Guna mengakomodir semua yang diuraikan diatas perlu dibuat suatu
wadah atau lembaga yang akan memprogram dan melaksanakan program tersebut. Dan
salah satu wadah yang bisa mengakomodir semua itu adalah melalui pembentukan
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Melalui unit-unit usaha BUMDes ini, nantinya
semua program akan masuk dalam program kerja BUMDes, sehingga diharapkan semua
program bisa terlaksanana semuanya satu persatu, akan tetapi dalam pembentukan
BUMDes juga harus menjaring figur-figur yang mempunyai jiwa entrepreneur serta
harus dipimpin oleh orang yang memiliki semangat juang untuk membangun desa
Karangtengah.
Setuju banget. Bagus... Maju terus Karangtengah... Apalagi ada wisata, eksploitasi tanah berbukit untuk sepeda down hill dan wisata sunset (pemandangan matahari terbit dan tenggelam).
BalasHapusiya kuwe kanggo para penerus pimpinan DESA KARANGTENGAH jajal aja ganti program sing marakna haslie dadi setengah-setengah,
BalasHapus