Kamis, 25 April 2013

Pembangunan


Ada anekdot yang mengatakan orang Karangtengah sukanya setengah-tengah, mungkin mereka yang mengatakan seperti itu tanpa sadar karena ketidaktahuan mereka, telah memberikan motivasi negatif kepada generasi muda. Ungkapan ini sangat tidak disukai para pemimpin yang sedang memimpin desa Karangtengah, karena ungkapan ini sangat bertolak belakang dengan visi dan misi yang diusung oleh para pemimpin Desa Karangtengah;
Maka dari itu berawal dari keprihatinan dengan terus adanya anekdot seperti ini, niatkan mulai saat ini mari bersama-sama mengubah pola pikir bahwa nama Karangtengah sukanya setengah setengah adalah salah besar, dan makna sebenarnya dari nama Karangtengah memiliki makna yang sangat positif (baca sejarah Desa Karangtengah);
Dalam perkembangannya desa Karangtengah memang belum merasakan masa kejayaan sebagai sebuah desa yang makmur akan tetapi Karangtengah punya potensi menuju kesana. Dari para pemimpin diera modern hanya bisa memulai untuk membangun, akan tetapi pada saat pembangunan sudah berjalan, masa kepemimpinan mereka sudah keburu habis. Dan rata-rata tiap pemimpin mengusung misi yang berbeda-beda sehingga mengabaikan program para pemimpin terdahulu;
Sebenarnya sederhana saja, di Desa Karangtengah belum ada fasilitas umum yang secara resmi dikelola oleh Desa, sehingga Desa tidak memiliki PAD (Pendapatan asli Desa) seperti misalnya pasar tradisional dan Poliklinik Kesehatan Desa (PKD), kalaupun ada belum bisa dikelola secara maksimal seperti lapangan sepak bola dan gedung olahraga, ini hanya contoh kecil. Akan tetapi jika pemerintah desa bisa lebih kreatif dan didukung pemikiran kreatif pula dari masyarakatnya, maka semua impian itu bukanlah hal yang mustahil;
Saya bukanlah orang yang berpengaruh, bukanlah kaur di Desa dan juga bukanlah orang yang mau nyalon Kades. Saya hanya perantau di Jakarta yang lahir di Karangtengah, punya KTP Karangtengah serta tidak punya latar belakang dipemerintah desa, Saya hanya ingin menunjukan bahwa, meskipun tidak tinggal di Desa, tapi tetap bisa membangun Desa. Dan hasil pemikiran yang saya utarakan ini semoga bisa bermanfaat untuk Desa Karangtengah, ada beberapa hal yang ingin saya utarakan untuk pembangunan Desa Karangtengah diantaranya adalah :
  1. Berbenah
Berbenah dari segala lini, artinya berupa membuat cetak biru atau rencana program pembangunan baik fisik maupun non fisik yang dituangkan dalam sebuah perdes (peraturan desa) yang disyahkan oleh kepala desa melalui sebuah musyawarah tingkat desa dan kemudian perdes disyahkan ke tingkat kabupaten. Dan dalam penyusunannya nanti harus melibatkan semua aspek mulai dari pihak pemerintah, masyarakat desa serta semua pihak yang mendukung pembangunan desa Karangtengah.
Sebagai sebuah desa yang memiliki pemimpin baru, desa karangtengah sudah sepatutnya berbenah, ada hal yang tidak pernah terpikirkan oleh para pemimpin sebelumnya yakni membentuk wajah desa seperti memberi nama jalan, nama gedung dan sekolah dengan nama pemimpin desa terdahulu. Meskipun hal tersebut terlihat sederhana akan tetapi memiliki makna yang cukup berarti bagi jati diri suatu wilayah karena mempunyai nilai sejarah yang tinggi bagi wilayah tersebut;
  1. Pendataan Aset
Banyak fasilitas di Desa Karangtengah yang belum di kelola secara maksimal, memang untuk mengelolanya diperlukan dukungan materi dan non materi yang tidak sedikit, seperti contohnya madrasah diniyah, di Kecamatan Kertanegara hanya 2 (dua) desa yang memiliki Madrasah Diniyah, pertama Desa Karangtengah dan kedua Desa Margasana. Jika pemerintah desa bisa menanamkan image kepada masyarakat bahwa Madrasah Diniyah bukan sekolah kasta kedua setelah Sekolah Dasar umum, atau minimal mensejajarkan Madrasah Diniyah dengan sekolah dasar bukan tidak mungkin keberadaan Madrasah Diniyah di Desa Karangtengah bisa menarik siswa-siswi dari luar desa Karangtengah. Tapi hal pertama yang perlu dibenahi bukanlah image, tapi kualitas dari sekolah tersebut, mulai dari infrastruktur, tenaga pengajar sampai dengan kurikulum yang diajarkan, jika semua aspek tersebut sudah dalam taraf baik, sudah pasti akan meningkatkan kualitas dari sekolah itu sendiri;
  1. Pemanfaatan potensi desa yang belum tergali
Beberapa contoh potensi yang belum tergali antara lain :
a.       Pasar di Jalan Desa
Konsep pasar tradisioanal yang ada di jalan desa bisa jadi alternativ untuk desa Karangtengah yang tidak punya alokasi tanah untuk dijadikan pasar desa yang bisa mendatangkan Pendapatan Asli Daerah jika dikelola secara benar oleh pemerintah Desa, sebagai contoh Desa bisa menggunakan perempatan jalan depan Balai Desa Karangtengah ke arah barat atau ke arah timur, ini bisa jadi alternative jika pemerintah desa berencana melaksanakannya;
b.      Lapangan Sepak Bola
Lapangan sepak bola yang dimiliki oleh Desa Karangtengah secara letak memang tidak strategis, meskipun letaknya terpencil tetapi pada kenyataannya banyak digunakan untuk pertandingan dan ternyata cukup efektif untuk menarik penonton. Disamping itu lapangan desa Karangtengah juga sering dijadikan tempat latihan oleh tim sepak bola dari desa lain. Tetapi penggunaan lapangan ini seringkali tanpa izin dari pihak pemerintah desa, padahal jika lapangan tersebut mempunyai tim pengelola, sehingga setiap penggunaan lapangan oleh pihak manapun tidak akan secara gratis dan bisa mendatangkan pendatapatan untuk Pemerintah Desa. Maka akan ada pemasukan untuk desa, untuk merawat lapangan dan untuk membayar pengurus. Semua warga masyarakat pasti sangat berharap apa yang sudah ada di Desa Karangtengah bisa mendatangkan manfaat untuk Desa berupa Pendapatan Asli Desa;
c.       Gedung Serbanguna
Sebuah kebanggan sebenarnya Desa Karangtengah telah memiliki Gedung Serbaguna meskipun belum memiliki nama. Gedung seluas lapangan bulutangkis ini, dibangun dengan dana Desa pada tahun 2011 dan selesai tahun 2012 pada era kepemimpinan Kepala Desa Rokib. Sayangnya hingga saat ini gedung tersebut belum dikelola secara maksimal, dan hanya digunakan sebagai sarana untuk bermain badminton serta rapat-rapat tingkat desa dan kecamatan, tetapi dengan pemasukan alakadarnya. Tentunya semua pihak berharap agar gedung yang telah dibangun itu bisa dimanfaatkan secara maksimal dan bisa mendatangkan pendapatan asli Desa Karangtengah;
d.      Pembangunan Gapura Desa dengan sponsor
Dari sekian banyak nama-nama yang telah memimpin desa Karangtengah, belum ada satupun yang diawal kepemimpinannya memikirkan untuk merubah wajah desa, seperti yang banyak dilakukan oleh para pemimpin sukses seperti contoh yang dilakukan Triyono Budi Sasongko dalam merubah wajah Kabupaten Purbalingga diawal kepemimpinannya. Untuk merubah wajah desa tidaklah sesulit merubah wajah Kabupaten, hal pertama yang bisa dilakukan adalah membuat gapura dipintu masuk dan keluar Desa Karangtengah. Sehingga orang dari luar daerah dapat mengetahui wilayah desa Karangtengah saat melintasinya. Seiring dengan perkembangan jaman, pembangunan gapura juga tidak melulu harus menggunakan dana desa atau dana patungan dari masyarakat. Dana bisa diperolah dari berbagai sektor, salah satunya adalah dana dari sponsor, deskripsinya kurang lebih seperti ini : gapura yang dibangun nanati harus diberi space untuk sponsor, sehingga pemerintah desa menjualnya kepada pihak yang membutuhkan iklan, apalagi pada saat musim kampanye pemilu, tentu saja banyak pihak yang membutuhkan space iklan tersebut. Disisi lain adanya pemilu bisa jadi peluang, seandainya pemerintah desa bisa membuat perda tentang jasa iklan, sehingga memungkinkan siapapun yang memasang iklan dalam bentuk apapun harus membayar retribusi kepada desa. Desa pun tidak perlu terlalu besar dalam menarik retribusi mengingat untuk wilayah Desa Karangtengah pajak retribusi iklan yang harus dibayar kepada pemda tidak terlalu besar;
e.       Ada tempat yang bisa dijadikan objek wisata tradisional
Banyak potensi tersimpan di Desa Karangtengah yang bisa dijadikan tempat wisata lokal, seperti sebagi berikut :
a.       Wisata pendidikan dalam kegiatan keagamaan yang dilakukan didesa karangtengah, seperti khaul H. Abdul Rokhim yang dilaksanakan setiap tahun;
b.      Wisata Religi dengan berkunjung ke makam para leluhur;
c.       Wisata Religi memperkenalkan program keagamaan tiap tanggal 14, 15 dan 17 setiap bulan tahun Hijriah;
d.      Wisata pendidikan cara pembuatan emping melinjo;
e.       Eksploitasi tanah berbukit untuk track sepeda down hill;
f.       Wisata sunset (pemandangan matahari terbit dan tenggelam) dibukit atau pereng pinggir desa;
  1. Program yang berjenjang dan konsisten
Semua hal tidak mungkin tidak bisa dilakukan, untuk itulah diperlukan program yang berkelanjutan dan konsisten . Guna mengakomodir semua yang diuraikan diatas perlu dibuat suatu wadah atau lembaga yang akan memprogram dan melaksanakan program tersebut. Dan salah satu wadah yang bisa mengakomodir semua itu adalah melalui pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Melalui unit-unit usaha BUMDes ini, nantinya semua program akan masuk dalam program kerja BUMDes, sehingga diharapkan semua program bisa terlaksanana semuanya satu persatu, akan tetapi dalam pembentukan BUMDes juga harus menjaring figur-figur yang mempunyai jiwa entrepreneur serta harus dipimpin oleh orang yang memiliki semangat juang untuk membangun desa Karangtengah.

@soffamustoffa | 2013

2 komentar:

  1. Setuju banget. Bagus... Maju terus Karangtengah... Apalagi ada wisata, eksploitasi tanah berbukit untuk sepeda down hill dan wisata sunset (pemandangan matahari terbit dan tenggelam).

    BalasHapus
  2. iya kuwe kanggo para penerus pimpinan DESA KARANGTENGAH jajal aja ganti program sing marakna haslie dadi setengah-setengah,

    BalasHapus